<body>

Mademoiselle
dewita san
stads asmi dunk.........
E-Mail Me


Likes
#1 baca dunk...akhirna w nemeuin juga blog skins na death note....
#2 makan coz gara2 bnyk makan w ga gemuk-genuk.hehehehe...wkwkwkwkq


Hates
#1cicak..cicak..cicak dan cicak
#2ada dech rahasia...


Wishlist
gw pengen banet bisa jalan2 ke yunani ma ke mesir bareng2 ma temen2 n w bisa bikin jelek bangga ma w...

Jukebox

Music here.
For music, suggested sites are imeem.com, radioblogclub.com or iwebmusic.com



Tagboard

Add tagboard here


Pets

adopt your own virtual pet!



Antiquity

Mei 2008
Juni 2008


Exits
Friend1
Friend2


Credits
images
host
brushes
music
help
Ryuuzaki




Senin, 09 Juni 2008

POLITIK

HUKUM DAN POLITIK

Hukum dan politik merupakan subsistem dalam sistem kemasyarakatan. Masing-masing melaksanakan fungsi tertentu untuk menggerakkan sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. Secara garis besar hukum berfungsi melakukan social control, dispute settlement dan social engeneering atau inovation.sedangkan fungsi politik meliputi pemeliharaan sistem dan adaptasi (socialization dan recruitment), konversi (rule making, rule aplication, rule adjudication, interestarticulation dan aggregation) dan fungsi kapabilitas (regulatif extractif, distributif dan responsif).

Virgina Held (etika Moral, 1989 106-123) secara panjang lebar membicarakan sistem hukum dan sistem politik dilihat dari sudut pandang etika dan moral. Ia melihat perbedaan diantara keduanya dari dasar pembenarannya. "Dasar pembenaran deontologis pada khususnya merupakan ciri dan layak bagi sistem hukum, sedangkan dasar pembenaran teleogis pada khususnya ciri dan layak bagi sistem politik. Argumentasi deontologis menilai suatu tindakan atas sifat hakekat dari tindakan yang bersangkutan, sedangkan argumentasi teleogis menilai suatu tindakan atas dasar konsekuensi tindakan tersebut. Apakah mendatangkan kebahagiaan atau menimbulkan penderitaan. Benar salahnya tindakan ditentukan oleh konseku ensi yang ditimbulkannya, tanpa memandang sifat hakekat yang semestinya ada pada tindakan itu.

Sistem hukum, kata Held lebih lanjut memikul tanggung jawab utama untuk menjamin dihormatinya hak dan dipenuhinya kewajiban yang timbul karena hak yang bersangkutan. Dan sasaran utama sistem politik ialah memuaskan kepentingan kolektif dan perorangan. Meskipun sistem hukum dan sistem politik dapat dibedakan, namun dalan bebagai hal sering bertumpang tindih. Dalam proses pembentukan Undang-undang oleh badan pembentuk Undang-undang misalnya. Proses tersebut dapat dimasukkan ke dalam sistem hukum dan juga ke dalam sistem politik, karena Undang-undang sebagai output merupakan formulasi yuridis dari kebijaksanaan politik dan proses pembentukannya sendiri digerakkan oleh proses politik.

Hukum dan politik sebagai subsistem kemasyarakatan adalah bersifat terbuka, karena itu keduanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi ole subsistem lainnya maupun oleh sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. Walaupun hukum dan politik mempunyai fungsi dan dasar pembenaran yang berbeda, namun keduanya tidak saling bertentangan. Tetapi saling melengkapi. Masing-masing memberikan kontribusi sesuai dengan fungsinya untuk menggerakkan sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. Dalam masyarakat yang terbuka dan relatif stabil sistem hukum dan politiknya selalu dijaga keseimbangannya, di samping sistem-sitem lainnya yang ada dalam suatu masyarakat.

Hukum memberikan kompetensi untuk para pemegang kekuasaan politik berupa jabatan-jabatan dan wewenang sah untuk melakukan tindakan-tindakan politik bilamana perlu dengan menggunakan sarana pemaksa. Hukum merupakan pedoman yang mapan bagi kekuasan politik untuk mengambil keputusan dan tindakan-tindakan sebagai kerangka untuk rekayasa sosial secar tertib. Prof. Max Radin menyatakan bahwa hukum adalah teknik untuk mengemudikan suatu mekanisme sosial yang ruwet. Dilain pihak hukumtidak efektif kecuali bila mendapatkan pengakuan dan diberi sanksi oleh kekuasaan politik. Karena itu Maurice Duverger (Sosiologi Politik 1981:358) menyatakan: "hukum didefini- sikan oleh kekuasaan; dia terdiri dari tubuh undang-undang dan prosedur yang dibuat atau diakui oleh kekuasaan politik.

Hukum memberikan dasar legalitas bagi kekuasaan politik dan kekuasaan politik membuat hukum menjadi efektif. Atau dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa hukum adalah kekuasaan yang diam dan politik adalah hukum yang in action dan kehadirannya dirasakan lebih nyata serta berpengaruh dalam kehidupan kemasyarakatan.

Hukum dan politik mempunyai kedudukan yang sejajar. Hukum tidak dapat ditafsirkan sebagai bagian dari sistem politik. Demikian juga sebaliknya. Realitas hubungan hukum dan politik tidak sepenuhnya ditentukan oleh prinsp-prinsip yang diatur dalam suatu sistem konstitusi, tetapi lebih dtentukan oleh komitmen rakyat dan elit politik untuk bersungguh-sungguh melaksanakan konstitusi tersebut sesuai dengan semangat dan jiwanya. Sebab suatu sistem konstitusi hanya mengasumsikan ditegakkannya prinsi-prinsip tertentu, tetapi tidak bisa secara otomatis mewujudkan prinsi-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip obyektif dari sistem hukum (konstitusi) sering dicemari oleh kepentingan-kepentingan subyektif penguasa politik untuk memperkokoh posisi politiknya, sehingga prinsip-prinsip konstitusi jarang terwujud menjadi apa yang seharusnya, bahkan sering dimanipulasi atau diselewengkan.

Penyelewengan prinsi-prinsip hukum terjadi karena politik cenderung mengkonsentrasikan kekuasaan ditangannya dengan memonopoli alat-alat kekuasaan demi tercapainya kepentingan-kepentingan politik tertentu. Di samping itu seperti dicatat oleh Virginia Held (Etika Moral 1989; 144) keputusan-keputusan politik dapat bersifat sepenuhnya ekstra legal, selama orang-orang yang dipengaruhinya menerima sebagai berwenang. Jika keputusan seorang pemimpin, betapapun sewenang wenang ataupun tidak berhubungan dengan peraturan-peraturan tertentu, diterima oleh para pengikutnya, maka keputusan itu mempunyai kekuatan politik yang sah. Dengan memonopoli penggunaan alat-alat kekuasaan dan mengkondisikan penerimaan oleh masyarakat, maka politik mampu menciptakan kekuasaan efektif tanpa memerlukan legalitas hukum.

Hukum tidak ditempatkan pada posisi sentral protes input output sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, kita mengalami hubungan hukum dengan politik yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang diamanatkan dalam UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 dengan jelas mengamanatkan susunan negara RI yang berkedaulatan rakyat . Dan penjelasan umum UUD 1945 mengenai sistem Pemerintahan Negara dengan gamblang menentukan antara lain bahwa Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtstaat) tidak berdasar atas kekuasaan belaka (machtsstaat) serta pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Di masa Orde Lama prinsip-prinsip tersebut diselewengkan. Kedaulatan tidak berada di tangan rakyat, tetapi berpindah ke tangan "Pemimpin Besar Revolusi". Hukum disubordinasikan pada politik Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi dalam praktek menjadi pemerintahan berdasar Penetapan Presiden (Penpres) dan Peraturan Presiden (perpres). Hubungan hukum dan politik pada Orde Lama berjalan tidak seimbang. Hukum kehilangan wibawanya dan melorot peranannya menjadi pelayan kepentingan politik, karena waktu itu politik dinobatkan menjadi panglima. Orde Baru yang bangkit pada awal tahun 1966 melakukan koreksi terhadap berbagai penyelewengan yang terjadi pada masa Orde Lama dan bertekad mengembalikan tatanan kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.

Hasil-hasil selama ini tampak nyata khususnya dalam penataan kembali kehidupan hukum dan politik sebagai pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Namun perlu dicatat pula bahwa dalam perjalanan waktu tampaknya godaan pragmatisme pembangunan sulit dikendalikan, di mana pencapaian sasaran-sasaran kuantitatif yang terukur dengan angka-angka statistik menjadi ukuran keberhasilan. Artinya dasar pembenaran teleogis dari politik yang mengedepan, tidak diimbangi oleh pembenaran deontologis dari sistem hukum yang menekankan pada prinsip-prinsip yang seharusnya ditegakkan berdasarkan konstitusi dan hukum.

Di samping itu kekuasaan tak jarang menampakkan wajahnya yang arogan dan tak terjangkau oleh kontrol hukum maupun rakyat melalui lembaga perwakilan. Padahal salah satu esensi dari negara yang berdasar atas hukum adalah bahwa kekuasaanpun mesti tunduk dan bertanggung jawab untuk mematuhi hukum. Kekuasaan politik yang dijalankan dengan menghormati hukum, merupakan yang dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat yang berdaulat. Carol C Gould (Demokrasi ditinjau Kembali 1993: 244) menyatakan: "mematuhi hukum sebagai bagian dari kewajiban politik". Aturan hukum dan juga kehidupan sosial yang berperaturan berfungsi sebagai salah satu kondisi bagi kepelakuan. Hukum mencegah gangguan dan sekaligus menjaga stabilitas dan koordinasi kegiatan masyarakat. Dengan demikian memungkinkan tindakan orang lain dan membuat rencana masa depan.

Gejala mengutamakan pencapaian target dengan kurang mengindahkan prinsip-prinsip yang mesti ditegakkan dan arogansi kekuasaan apabila tidak segera diatasi merupakan kendala dalam merealisasikan komitmen Orde Baru untuk menegakkan konstitusi, demokrasi dan hukum. Untuk menegakkan konstitusi, demokrasi dan hukum tak cukup hanya dengan kemauan politik yang selalu dijadikan retorika, yang lebih penting adalah melakukan upaya nyata melaksanakan konstitusi, mengembangkan demokrasi dan membangun wibawa hukum dalam praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Hal itu akan menjadi realitas apabila sistem hukum dan politik berfungsi dengan baik menurut kewenangan-kewenangan sah yang diatur dalam konstitusi. Sistem check and balance akan terlaksana bila kekuasaan politik menghormati hukum dan dikontrol oleh rakyat secara efektif melalui lembaga perwakilan rakyat. Untuk mewujudkan lembaga hukum dan politik yang saling melengkapi memang diperlukan komitmen yang kuat dan kesungguhan melaksanakan demokratisasi dan penegakkan wibawa hukum. Semua itu bergantung kepada pemahaman dan tanggung jawab kita yang lebih dalam untuk memfungsikan lembaga hukum dan politik sesuai dengan jiwa dan semangat konstitusi, maupun dalam membangun budaya masyarakat yang kondusif untuk menegakkan prinsip-prinsip tersebut

INDIKATOR SISTEM POLITIK DEMOKRATIS

Pada saat ini konon bangsa kita sedang menghadapi reformasi yang kebablasan, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh kapan masa transisi rejim lama kepada rejim yang lebih demokratis berakhir.

Sambil menunggu berlalunya masa transisi tersebut, ada baiknya kita menengok sejenak indikator-indikator mana yang dapat menuntun kita ke arah demokrasi.

Sistem demokrasi dapat diukur antara lain dari peranan partai politik dan standar penampilan politiknya. Apa yang dimaksud dengan penampilan politik itu? Ada tiga standar penampilan yakni partisipasi warga negara dalam pemilihan, stabilitas pemerintahan dan terjaminnya tata tertib masyarakat.

Partisipasi warga dalam pemilihan

Partisipasi warga negara dalam pemilihan kompetitif adalah sifat khusus yang membedakan politik demokratis dari politik nondemokratis. Partisipasi penuh dari warga negara bukan hanya memperkuat legitimasi sistem politik demokratis tapi juga membantu mencegah terjadinya kekerasan politik dan munyalurkannya ke dalam kompetisi regular. Beberapa faktor partisipasi pemilihan antara lain:

V Banyaknya partisipasi.

Banyaknya peserta pemilu hanya salah satu bentuk partisipasi dalam proses politik. Partisipasi dalam sistem demokratis dapat pula dilakukan dalam format lain seperti diskusi isu-isu yang sedang hangat, mobilisasi massa dalam kampanye, usaha kolektif untuk mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah, serta komunikasi dengan pejabat pemerintah. Aneka bentuk partisipasi manyebabkan jumlah partisipan dalam pemilihan bukan satu-satunya indikator tinggi-rendahnya partisipasi politik. Itulah sababnya peserta pemilu rendah di AS, Swiss, Turki dan Jamaica.

V Makna Pemilihan.

Pemilihan menjadi berarti jika ia mengubah pemerintahan berdasarkan ketentuan bahwa partai pemenang menggantikan partai yang dikalahkan dalam pemiliham seperti di Amerika. Namun demikian bukan berarti bahwa tidak adanya perubahan pemerintahan adalah cermin dari keadaan tidak demokratis. Bisa jadi partai tertentu seperti LDP di Jepang terus-menerus memerintah. Hal ini bisa terjadi karena kepercayaan terhadap LDP sangat tinggi, sehingga terpilihnya partai lain justru menumbuhkan keraguan di pihak massa pemilih.

Yourself@20.57



GAMBAR BANGKA-BELITUNG


.

Yourself@20.32



PARIWISATA BANGKA-BELITUNG

Selamat Datang Di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pulau Bangka yang dikenal sebagai penghasil Timah dan Lada Putih terbesar di Indonesia bahkan di dunia, memiliki sektor strategis berupa sektor pariwisata.

Sektor pariwisata saat ini sudah menjadi salah satu sektor unggulan di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan diharapkan sebagai penunjang utama dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan negara dan pendapatan asli daerah (PAD) setelah timah. Pemerintah Kepulauan Bangka bersama pihak swasta saat ini sedang membangun fasilitas-fasilitas wisata yang dapat memberikan pelayanan untuk wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Bangka Belitung. Sektor pariwisata banyak melibatkan tenaga-tenaga terampil yang dengan sendirinya berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian masyarakat Bangka. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan Nasional dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Selamat datang dan selamat menikmati keindahan alam dan keramahtamahan di daerah Sepintu Sedulang, Kepulauan Bangka Belitung.

Cakrawala Baru Di Zamrud Khatulistiwa

Selama ini Pulau Bangka terkenal sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia, dan sebagai pulau lada putih yang termashur hingga ke mancanegara. Menurut sejarahnya, nama Bangka berasal dari kata Wangka yang berarti timah. Kata wangka tertoreh pada prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan dekat Kota Kapur, Bangka Barat yang bertarikh 686 Masehi. Prasasti ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Timah ditemukan pertama kali di Pulau Bangka sekitar tahun 1709, oleh orang-orang Jahore, yang untuk pertama kali digali di daerah Sungai Olin, Kecamatan Toboali.

Pada abad VII, pulau Bangka mulai dikunjungi orang-orang Hindu dari Siantan, Jahore, Malaysia dan Mataram. Kehadiran para pendatang itu, kemudian disusul oleh bangsa Belanda Lalu Inggris dan Jepang saat Perang Dunia II berkecamuk.

Secara Geografis, sebelah utara Pulau Bangka berbatasan dengan Laut Cina Selatan, sebelah barat dengan Selat Bangka dan Selat Gaspar, sebelah Selatan Laut Jawa, sebelah timur dengan Laut Cina Selatan dan dua selat, yakni Selat Karimata dan Selat Gaspar. Secara astronomis, Pulau Bangka berada pada posisi 1' 30 3' 7 Lintang Selatan dan 105' 107' Bujur Timur. Luas Pulau ini mencapai ± 11.615 km persegi, dengan kondisi topografi terdiri dari daratan rendah berbukit, rawa-rawa dengan hutan tropis, serta dikelilingi oleh pantai berpasir putih, pemandangan indah serta laut yang jernih.

Pulau Bangka berpenduduk ± 825.236 jiwa dengan kepadatan rata-rata 382.172 jiwa/km2, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 0,22/tahun. Penduduk pulau ini beraneka ragam etnik dari seluruh Indonesia . Mata pencaharian penduduk, ± 66% masih tergandung pada lahan pertanian. Penduduk asli Pulau Bangka memiliki karakter tersendiri yang terbentuk dari pengaruh lingkaran agama dan budaya. Sebagian besar penduduk beragama Islam di samping Krinten, Hindu, Budha dan Kong Fhu Chu.

ADAT DAN BUDAYA

Selain pantai, Bangka juga dikenal dengan keragaman budayanya. Dari budaya lokal hingga budaya "Import" yang dibawa para pendatang. Keragaman budaya inilah yang belakangan menjadi aset penting untuk mengembangkan pariwisata.

Pulau Bangka yang dikelilingi lautan, laksana surga-surga bagi para nelayan. Itulah secuil cermin tentang kebudayaan nelayan di pulau yang dulu dikenal sebagai penghasil timah.

Dalam perkembangannya, latar belakang masyarakat Bangka yang sebagian besar nelayan itu, ternyata turut mempengaruhi pertumbuhan kebudayaan lokal. Meski saat ini pola hidup masyarakat Bangka telah mulai bergeser, kebudayaan lokal yang mengandung unsur nelayan masih tetap kental mewarnai sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Paling tidak saat ini ada dua event budaya besar yang berhubungan dengan nelayan, yakni, upacara rebo kasan dan buang jong.

Selain itu ada ritual-ritual budaya yang dipengaruhi unsur religi, sementara pertunjukan kesenian Barongsai mewakili kebudayaan masyarakat pendatang (Tionghoa)

Tapi diantara banyak ritual budaya di Bangka, upacara sepintu sedulang boleh jadi memiliki makna yang khusus. Inilah ritual yang menggambarkan persatuan masyarakat Bangka.

Sepintu Sedulang

Kata sepintu sedulang adalah semboyan dan motto masyarakat Bangka yang bermakna adanya persatuan dan kesatuan serta gotong royong. Ritual ini adalah satu kegiatan penduduk pulau Bangka pada waktu pesta kampung membawa dulang berisi makanan untuk dimakan tamu tau siapa saja di balai adat.

Dari ritual ini, tercermin betapa masyarakat Bangka menjujung tinggi rasa persatuan dan kesatuan serta gotong royong, bukan hanya dilaksanakan penduduk setempat melainkan juga dengan para pendatang.

Jiwa gotong royong masyarakat Bangka cukup tinggi. Warga masyarakat akan mengulurkan tangannya membantu jika ada anggota warganya memerlukanya. Semua ini berjalan dengan dilandasi jiwa Sepintu Sedulang. Jiwa ini dapat disaksikan, misalnya pada saat panen lada, acara-acara adat, peringatan hari-hari besar keagamaan, perkawianan dan kematian. Acara ini lebih dikenal dengan sebutan Nganggung, yaitu kegiatan setiap rumah mengantarkan makanan dengan menggunakan dulang, yakni baki bulat besar.

Rebo Kasan

Inilah upacara yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Bangka khususnya nelayan. Upacara ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari bala (bencana) sebelum mereka turun ke laut untuk mencari ikan.

Upacara ini biasa dilakukan di daerah pesisir Pantai Anyer Kecamatan Merawang. Upacara rebo Kasan adalah gambaran dari harapan para nelayan agar hasil tangkapan ikan mereka melimpah.

Buang Joang

Mirip dengan upacara Rebo Kesan, upacara Buang Joang juga dilakukan masyarakat nelayan sebelum pergi ke laut. Dalam ritual ini para nelayan menyampaikan permohonan dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar saat mencari ikan tidak mengalami musibah atau terkena bencana dilaut, serta semoga mendapatkan penghasilan ikan yang banyak. Upacara ini bisa dilakukan oleh masyarakat di pantai Belimbing daerah Bakit Jebus.


Ceriak Nerang

Upacara ini biasanya dilakukan setelah panen padi, sebagai puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi berkah dan rezeki pada umatnya.

Perang Ketupat

Bagi masyarakat Bangka, khususnya masyarakat Tempilang, upacara ini diadakan pada bulan Sya'ban (perhitungan tahun hijriah) untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan umat Islam. Acara ini dilaksanakan di Pantai Pasir Kuning, Kecamatan Tempilang.

Barongsai

Seperti di tanah leluhurnya, China, pertunjukan kesenian Barongsai di pulau Bangka juga selalu menarik minat pengunjung. Kendati merupakan budaya import, masyarakat Bangka telah menganggap Barongsai sebagai budaya mereka. Seperti halnya kebudayaan-kebudayaan lokalnya.

Upacara ini bisanaya disajikan pada waktu bulan purnama atau hajatan, khususnya dikalangan masyarakat keturunan Tionghoa.

Mandi Belimau

Upacara mandi belimau ini merupakan tradisi yang sudah jadi turun temurun di masyarakat dusun Limbung desa Jada Bahri dan Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang biasanya dilaksanakan seminggu sebelum awal puasa. Upacara adat mandi belimau di laksanakan di pinggir sungai Limbung.

Menurut pemaham mereka, melalui upacara Mandi Belimau ini, maka segala apa yang kita inginkan dan apa yang kita doakan akan terkabul asalkan sesuai dengan tatacara yang telah ditentukan.

Kawin Massal

Salah satu adat istiadat peninggalan zaman Kerajaan Sriwijaya yang masih dapat disaksikan pada masyarakat Bangka adalah acara adat perkawinan. Acara ini diadakan pada hari-hari baik sesuai dengan kepercayaan masyarakat dan dinamakan musim kawin. Musim kawin adalah suatu pesta kawin massal, setelah panen lada. Di desa-desa daerah Toboali, acara ini amat populer. Biasanya 15-20 pasang pengantin, dinikahkan dalam sehari.



WISATA SEJARAH


Vihara Dewi Kuan Yin

Tempat ini terletak di Desa Jelitik, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, ± 15 km dari Kota Subgailiat. Tempat ini berada di kaki bukit dan terdapat aliran air sungai. Menurut kepercayaan masyarakat China, air tersebut dapat menyembuhkan penyakit, menjadi awet muda atau meminta sesuatu yang diinginkan. Tersedia juga kolam pemandian dan Vihara kecil untuk sembahyang.

Makam Depati Barin

Makam ini berada di Desa Kimak, Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Lokasi ini dapat di tempuh ± 30 km dari Kota Sungailiat. Depati barin adalah salah seorang pahlawan Bangka yang menentang penjajahan Belanda. Bagi masyarakat Bangka perjuangan Depati Barin merupakan simbol kepahlawanan yang patut dihargai dan diakui sebagai patriot bangsa.



Makam Keluarga Abdi Dalem Hamengkubuwono XI

Obyek wisata ini terletak di Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Merupakan makam keluarga Hamengkubuwono XI dari keraton Yogyakarta. Menurut sejarah, pada zaman penjajahan Belanda keluarga tersebut mengungsi dan mendapatkan istri yang berasal dari daerah Mentok.


Rumah Soekarno/Wisma Ranggam

Tempat ini berada di Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat, ± 30 km dari Kota Mentok. Di wisma ini terdapat kamar Presiden RI pertama. Wisma ini merupakan tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena di tempat ini pembuangan pengasingan Proklamator RI dan tempat mereka mengadakan pertemuan-pertemuan menyusun strategi kemerdekaan.

Klenteng Jebus

Tempat ini berada di Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat dan dapat ditempuh dengan jarak ± 124 km dari kota Sungailiat atau ± 78 km dari Kota Mentok. Klenteng China ini merupakan klenteng yang tertua dan terbesar bagi umat Kong Fhu Chu.

Klenteng ini selain tempat beribadah bagi umat Kongfhuchu di Pulau Bangka, juga merupakan simbol keagamaan, keangungan dan kebanggaan tersendiri bagi umatnya. Tempat ini merupakan suatu tempat bersejarah, khususnya bagi kaum keturunan yang datang ke Pulau Bangka. Bangunannya besar dan unik dengan ukiran khas China .

Makam H. Hotamarrasyid Bin H. Usman

Makam ini terletak di Kota Jebus sebelah utara, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. Lokasinya ± 42 km dari Kota Jebus. Tempat ini merupakan makam keramat yang berada diatas bukit. Menurut sejarah, H. Hotamarrasyid bin H. Usman berasal dari Palembang , adalah seorang tokoh masyarakat yang disegani pada zaman kolonial Belanda.

Pha Khak Liang

Tempat ini berada di Desa Kuto Panji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, ± 2 km dari Kota Belinyu atau ± 3 km dari Kota Sungailiat. Pha Kak Liang adalah sebuah kawasan wisata bergaya China, yang dibangun di daerah bekas tambang timah. Luasnya mencapai 2 ha. Wisatawan yang datang ke sini seolah berada di daratan hongkong atau Taiwan.

Daya tarik lain bagi wisatawan di sini yang tak kalah menariknya adalah pengunjung dapat menyaksikan ikan air tawar yang besar-besar bermunculan dari permukaan air. Apabila wisatawan memberikan sekedar makanan ikan yang telah disediakan oleh penjaga setempat. Menurut cerita, ikan-ikan tersebut tidak boleh dipancing atau dimakan.

KERAJINAN TANGAN

Pewter Timah

Kerajinan ini merupakan khas Pulau Bangka yang sangat populer karena satu-satunya yang ada di Indonesia. Bahan bakunya berasal dari timah, dengan produk yang dihasilkan berbentuk kapal phinisi, gantungan kunci, piala dan lainnya.



Kerajinan Akar Bahar

Akar bahar merupakan kerajinan yang bahan bakunya diambli dan dasar taut sekitar perairan Pulau Bangka. Kerajinan akar bahar merupakan salah satu kerajinan yang ada di Pulau Bangka. Produknya berbentuk souvenir atau cendera mata yang cukup bagus seperti tongkat komando yang sangat terkenal, gelang, kalung, vas bunga, gantungan kunci, cincin, anting/giwang dan lainnya. Bagi wisatawan yang datang ke Pulau Bangka sangat penting memiliki produk tersebut sebagai cinderamata khas Bangka.

Kerajinan Renda

Kerajinan tangan renda umumnya terdapat di daerah Belinyu, ± 54 km dari Kota Sungailiat. Kerajinan ini merupakan hasil industri rumah tangga yang dikerjakan oleh masyarakat. Hasilnya banyak diminati oleh wisatawan nusantara terutama Ibu-Ibu rumah tangga yang berkunjung ke Pulau Bangka.




Kerajinan Kopiah Resam

Kerajinan ini merupakan kerajinan rumah tangga yang berasal dari Desa Sengir, Kecamatan Payung, yang dikerjakan secara turun-temurun hingga saat ini. Kopiah tersebut terbuat dari serutan pohon pakis/paku dan dapat dimanfaatkan guna melengkapi ibadah sholat umat muslim.

Kerajinan Rotan

Kerajinan rotan di pulau berbentuk aneka peralatan ruman tangga, meuble, hiasan dinding dan tikar dengan desain yang menarik.




Kayu Ibul

Bahan baku produk ini banyak terdapat di hutan Pulau Bangka. Kerajinan ini berupa patung, tongkat, asbak dan lainnya.

Bambu Dan Anyaman Pandan

Kerajinan ini berupa hiasan dinding, tikar dan peralatan rumah tangga.


SARANA TRANSPORTASI

Pulau Bangka berada di jalur strategis yang dilalui oleh jalur internasional antara Singapura dan Jakarta. Jalur laut dan udara memiliki beberapa pintu masuk bagi wisatawan. Untuk jalur laut, Bangka - Tanjung Pinang atau Batam dan Singapura, tersedia Pelabuhan Belinyu dan Pangkal Balam; Jalur Bangka - Palembang digunakan Pelabuhan Mentok; Sedangkan untuk jalur Bangka - Belitung menggunakan Pelabuhan Pangkal Balam dan Pelabuhan Sadai; Untuk jalur udara tersedia Pelabuhan Udara Depati Amir, yang berjarak ± 40 km dari kota Sungailiat.



Jadwal Pesawat Udara

JENIS
PESAWAT

TUJUAN
JADWAL
PENERBANGAN
Riau Airlines

Jakarta
Batavia Air

Jakarta Setiap Hari
Sriwijaya Air

Jakarta Setiap Hari
Adam Airlines

Jakarta

Informasi lebih lengkap, klik www.wisatanet.com



Jadwal Kapal Cepat ASDP

JENIS
KAPAL

TUJUAN
JADWAL
KEBERANGKATAN
KFC Cisadane

Jakarta 1X Seminggu
KFC Mahakam

Jakarta 1X Seminggu

Informasi lebih lengkap, klik www.wisatanet.com



Jadwal Kapal Cepat Jet Foil

JENIS
KAPAL

TUJUAN
JADWAL
KEBERANGKATAN
Sumber Bangka

Palembang Setiap Hari
Express Bahari

Palembang Setiap Hari
Express Bahari

Tanjung Pandan Setiap Hari

Informasi lebih lengkap, klik www.wisatanet.com



Jadwal Kapal Laut PELNI

JENIS
KAPAL

TUJUAN
JADWAL
KEBERANGKATAN
KM. Bukit Raya

Tj. Priok
KM. Sirimau

Tj. Priok

Informasi lebih lengkap, klik www.wisatanet.com




Yourself@20.15



Kamis, 05 Juni 2008

2222

Friends Myspace Comments
MyNiceSpace.com

Yourself@23.38



heee

Friends Myspace Comments
MyNiceSpace.com

Yourself@23.32